Selasa, 24 Januari 2012

Telah Termiliki

Berpita jingga, sepatu hitam
Bermata lembut, bertutur manis
Cerdas, rupawan, serta hartawan
Itulah dirimu …

Tapi, Mengapa?
Mengapa diri ini tak mampu memilikimu?
Kenapa?
Kenapa keberanian dalam raga ini, secuil pun tak pernah muncul?
Bagaimana?
Entah bagaimana mengungkapkannya, bahwa hati ini, diam-diam selalu bergetar, selalu berguncang, selalu berdegup keras, ketika aku disampingmu …

Memendam rasa, berandai-andai, bermimpi, serta berharap untuk bisa hidup denganmu …
Itulah yang selalu kulakukan, agar terbayar, rasa rinduku padamu …

Menghadapi semua orang, aku berani …
Menembus padang ilalang, sering kulakukan ..
Melawan seribu macan, aku selalu di depan …
Namun, ketika ingin berbincang denganmu, tak satu pun kata keluar dari bibirku …

Aku, laksana sebuah pion yang dikelilingi oleh sejuta benteng;
Aku, bagaikan ulat yang berada dalam sarang burung;
Aku, seperti bocah kecil ketakutan, saat memasuki sebuah rumah hantu …

Lama ku merenung di perisitirahatanku, lama ku berdo’a dalam sholatku, lama aku bertanya-tanya, apakah dirimu memang untukku …

Tapi, satu hal yang pasti tentang dirimu, mengapa selama ini keberanianku hilang jika bersamamu, mengapa aku hanya mampu memikirkanmu, mengapa kita hanya sebatas berteman …

Karena kau … karena kau telah termiliki …