Selasa, 10 April 2012

PRAKTIKUM GOLONGAN DARAH



A.  Tujuan

1)    Mengetahui langkah-langkah dalam mengetest golongan darah
2)   Dapat menggunakan alat-alat yang di pakai dalam praktikum golongan darah
3)   Mengetahui cara menentukan golongan darah A/B/AB/O dengan tepat

B.  Landasan Teori

Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian.
Jenis penggolongan darah lain yang cukup dikenal adalah dengan memanfaatkan faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari monyet jenis Rhesus yang diketahui memiliki faktor ini pada tahun 1940 oleh Karl Landsteiner. Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di permukaan sel darah merahnya memiliki golongan darah Rh-. Mereka yang memiliki faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya disebut memiliki golongan darah Rh+. Jenis penggolongan ini seringkali digabungkan dengan penggolongan ABO. Golongan darah O+ adalah yang paling umum dijumpai, meskipun pada daerah tertentu golongan A lebih dominan, dan ada pula beberapa daerah dengan 80% populasi dengan golongan darah B


C.  Alat dan Bahan

1)    Pen lanset
2)   Lanset
3)   Regent anti A, anti B, anti AB dan anti D
4)   pinset
5)   Batang korek api
6)   Kartu
7)   Tissue
8)   Tissue berakohol
9)   Stick lanset


D.  Langkah kerja

1)    Siapkan alat dan bahan
2)   Siapkan pen lanset dan lanset, pastikan sudah terpasang dengan benar. Ujung pinset jangan di buang sembarangan, untuk sementara buang di sebuah tissue.
3)   Oleskan tissue berakohol pada ujung jari yang akan di ambil sample darahnya
4)   Lakukan penusukan pada ujung jari yang sudah  di beri alcohol.
5)   Pastikan sudah ada darah yang keluar, tempel kan darah ke 4 kotak yang ada dalam kartu secara bergiliran
6)   Teteskan regent anti A ke kotak anti A, regent anti B ke kotak anti B, Regent anti AB ke kotak ke anti AB, dan regent anti D ke kotak anti Rh
7)   Ambil batang korek api, campurkan darah dan regent dalam kotak, ratakan. Lakukan hal yang sama pada kotak selanjutnya dengan menggunakan batang korek api yang berbeda.
8)   Setelah semua selesai. Goyang kan kartu
9)   Lihat dan perhatikan terjadi penggumpalan atau tidak pada setiap kotak
E.  Hasil pengamatan










Pada kartu golongan darah milik Rizqi Muharromah, terlihat ada penggumpalan pada anti B, anti AB dan anti Rh. Ini menunjukan bahwa golongan darah Rizqi Muharromah adalah B dengan Rh positif (B+).

F.   Pembahasan
Terjadi perubahan terhadap golongan darah saya yang tadinya O menjadi B hal ini mungkin terjadi karena pada saat melakukan test golongan darah, alat yang di gunakan untuk meratakan darah dengan antigen tidak diganti. Hal itu menyebabkan antigen darah A yang tidak menggumpal, bercampur dengan antigen B, maka yang terjadi pada antigen B dan AB ikut tidak terjadi penggumpalan dan di simpulkan lah bahwa golongan darah saat itu adalah O. hal itu seharusnya tidak boleh terjadi, karena seharusnya alat yang di gunakan untuk meratakan darah dengan antigen  berbeda pada setiap kotaknya.  Pembahasan tersebut barulah dugaan dari saya. Jika benar adanya golongan darah dapat berubah, penyebabnya adalah karena terjadi perubahan dalam sumsum tulang belakang yang memproduksi sel darah merah. Benar tidaknya golongan darah seseorang dapat berubah atau tidak, semua itu masih membutuhkan penelitian yang panjang.
G.   Kesimpulan         
Dari kegiatan tersebut saya dapat menyimpulkan bahwa Individu dengan golongan darah A akan mengalami penggumpalan pada anti A dan AB. Individu dengan golongan darah B akan mengalami penggumpalan pada anti B dan AB. Individu dengan golongan darah AB akan mengalami penggumpalan di anti A,B dan AB. Sedangkan individu dengan dolongan darah O tidak mengalami penggumpalan di anti A,B maupun AB. Pada anti Rh, Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di permukaan sel darah merahnya memiliki golongan darah Rh- (tidak menggumpal). Mereka yang memiliki faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya disebut memiliki golongan darah Rh+ (menggumpal).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar